![]() |
| Ilustrasi Gedung BBCA |
Industri perbankan secara umum menghadapi pertumbuhan dana dan kredit yang terbatas. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) industri tercatat sebesar 3,8% YoY pada Mei 2025, sementara penyaluran kredit tumbuh 8,1% YoY
Rasio Pinjaman terhadap Simpanan (LDR) industri yang cukup tinggi di level 90,3% menjadi salah satu faktor yang membatasi laju pertumbuhan kredit
Kinerja Keuangan BCA Semester 1 tahun 2025
BCA berhasil mencatatkan kinerja yang solid diparuh pertama tahun 2025 dengan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi mencapai Rp29 triliun, meningkat 8,0% YoY dari Rp26,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya
Pertumbuhan laba ini didukung oleh kenaikan pendapatan operasional sebesar 7,8% YoY menjadi Rp56,2 triliun, yang terdiri dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp 42,5 triliun (naik 7,0% YoY) dan pendapatan non-bunga sebesar Rp13,7 triliun (naik 10,6% YoY)
Komparasi : kalau dibandingkan periode yang sama tahun 2024 pertumbuhan laba BCA melambat karena pada paruh pertama 2024 laba BBCA tumbuh 11,1%. Perlambatan ini terutama disebabkan oleh tekanan pada margin bunga dan pertumbuhan pendapatan yang lebih terukur.
Beberapa rasio keuangan utama (hanya bank) menunjukkan efisiensi dan profitabilitas yang terjaga:
Net Interest Margin (NIM): Stabil di level 5,8%
. Return on Assets (ROA): Meningkat menjadi 4,1% dari 3,8%
. Return on Equity (ROE): Sedikit naik menjadi 25,2% dari 24,8%
. Cost to Income Ratio (CIR): Membaik menjadi 29,1% dari 30,5%
.
Pertumbuhan Kredit dan Dana Pihak Ketiga
Total penyaluran kredit BCA secara konsolidasi tumbuh 12,9% YoY mencapai Rp959 triliun per Juni 2025
Kredit Korporasi: Naik 16,1% YoY menjadi Rp451,8 triliun
. Kredit Komersial: Tumbuh 12,6% YoY menjadi Rp143,6 triliun
. Kredit UKM: Meningkat 11,1% YoY menjadi Rp127,0 triliun
. Kredit Konsumer: Tumbuh 7,6% YoY menjadi Rp226,4 triliun
, dengan KPR naik 8,4% YoY .
Funding
Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 5,7% YoY menjadi Rp1.190 triliun
Transformasi Digital dan Inovasi
BCA terus memperkuat ekosistem digitalnya. Volume transaksi melalui mobile dan internet banking tumbuh 19% YoY pada 1H25
BCA juga terus memperkaya fitur di myBCA, seperti Forex Pockets, Cross-border QR, dan akses ke portofolio BCA Sekuritas untuk meningkatkan pengalaman nasabah
Keuangan Berkelanjutan dan ESG
BCA menunjukkan komitmen kuat pada praktik berkelanjutan. Portofolio pembiayaan berkelanjutan tumbuh 21,1% YoY mencapai Rp240 triliun, atau setara dengan 24,9% dari total portofolio pinjaman bank per Juni 2025
Sustainability Linked Loan, dan investasi pada obligasi korporasi hijau
Kesimpulan: Resiliensi Melalui Kehati-hatian
Kinerja BCA pada H1 2025 adalah sebuah contoh utama dari praktik perbankan yang pruden dalam lingkungan yang sulit. Moderasi dalam pertumbuhan bukanlah tanda kelemahan, melainkan cerminan dari strategi yang disengaja dan sadar akan risiko.
Kekuatan inti bank—waralaba pendanaan, kualitas aset, dan efisiensi operasional—menyediakan benteng pertahanan yang tangguh. Kekuatan ini seharusnya memungkinkan BCA untuk terus memberikan hasil yang solid, meskipun tidak spektakuler, dalam menghadapi periode yang menantang di masa depan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar