![]() |
| Monetisasi Youtube |
Komentarku.com
Website Yang Bahas Bisnis dan Investasi
Sabtu, 15 November 2025
Akhirnya Kembali Monetisasi Youtube
Minggu, 09 November 2025
Pengalaman E-IPO PJHB PT Pelayaran Jaya Hidup Baru
| Website PJHB |
Untuk pertama kalinya aku ikut E-IPO dan hanya dapat 1 lot aja. Iya satu lot aja. Pejatahan ini lebih wow daripada e-ipo saham nya pak Prajogo Pangestu ya gaes. Sebenernya ada warrant dengan rasio 2:1, karena cuman dapat 1 lot jadi ga dapat warran.
Total dana yang didapat dari e-ipo ini adalah Rp 158,4 M buat beli 3 kapal baru. Ini adalah bisnis yang Indonesia banget karena negara kepulauan dan prospeknya memang cerah.
Dan saham ini berhasil ARA dua hari berturut turut. Aku pribadi udah jual di harga ARA hari kedua karena aku merasa harga sahamnya udah mahal banget dan pas hari jumat aku juga lumayan sibuk ga bisa mantau saham.
Bebearapa hal yang menarik perhatianku terkait perusahaan ini adalah :
1. Aku perhatikan yang unik adalah halaman web nya yang masih banyak coming soon bahkan setelah melantai di bursa saham.
2. Nama domain website nya juga panjang banget yaitu Pelayaranjayahidupbaru.com.
3. Pas wawancara di channelnya IDX para direkturnya kaya terbata bata ngomongnya, kaya perlu belajar publik speaking he3 . . .
itu sih komentarku, gimana komentar kalian?
Kamis, 30 Oktober 2025
Top 5 Saham Potensial di Kuartal 4 Tahun 2025 Versi Komentarku.com
![]() |
| ilustrasi pasar saham di Indonesia |
Hai gaes ini update per tanggal 30 Oktober 2025 ada 5 saham yang menarik buat dilirik ya :
5. BTPS PT Bank BTPN Syariah Tbk.
Harga terakhir Rp 1.410,
P/E 8,79 ~ P/B 1,09 ~ DER 0,02 ~ Dividen Yield 2,44%
4. CTRA PT Ciputra Development Tbk.
Harga terakhir Rp 910
P/E 7,23 ~ P/B 0,74 ~ DER 0,36 ~ Dividen Yield 2,67%
3. ERAA PT Erajaya Swasembada Tbk.
Harga terakhir Rp 420
P/E 6,15 ~ P/B 0,79 ~ DER 0,8 ~ Dividen Yield 4,38%
2. LSIP PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk
Harga terakhir Rp 1.395
P/E 5,97 ~ P/B 0,74 ~ DER 0 ~ Dividen Yield 4,71%
1. JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
Harga terakhir Rp 2.430
P/E 10,18 ~ P/B 1,78 ~ DER 0,69 ~ Dividen Yield 5,17%
Minggu, 26 Oktober 2025
5 Saham Cuan Dividen Tertinggi Akhir Tahun 2025
![]() |
| Pembagian dividen ilustrasi |
Minggu, 05 Oktober 2025
Kinerja Keuangan Bank BCA ( BBCA ) Kuartal 2 Tahun 2025
![]() |
| Ilustrasi Gedung BBCA |
Industri perbankan secara umum menghadapi pertumbuhan dana dan kredit yang terbatas. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) industri tercatat sebesar 3,8% YoY pada Mei 2025, sementara penyaluran kredit tumbuh 8,1% YoY
Rasio Pinjaman terhadap Simpanan (LDR) industri yang cukup tinggi di level 90,3% menjadi salah satu faktor yang membatasi laju pertumbuhan kredit
Kinerja Keuangan BCA Semester 1 tahun 2025
BCA berhasil mencatatkan kinerja yang solid diparuh pertama tahun 2025 dengan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi mencapai Rp29 triliun, meningkat 8,0% YoY dari Rp26,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya
Pertumbuhan laba ini didukung oleh kenaikan pendapatan operasional sebesar 7,8% YoY menjadi Rp56,2 triliun, yang terdiri dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp 42,5 triliun (naik 7,0% YoY) dan pendapatan non-bunga sebesar Rp13,7 triliun (naik 10,6% YoY)
Komparasi : kalau dibandingkan periode yang sama tahun 2024 pertumbuhan laba BCA melambat karena pada paruh pertama 2024 laba BBCA tumbuh 11,1%. Perlambatan ini terutama disebabkan oleh tekanan pada margin bunga dan pertumbuhan pendapatan yang lebih terukur.
Beberapa rasio keuangan utama (hanya bank) menunjukkan efisiensi dan profitabilitas yang terjaga:
Net Interest Margin (NIM): Stabil di level 5,8%
. Return on Assets (ROA): Meningkat menjadi 4,1% dari 3,8%
. Return on Equity (ROE): Sedikit naik menjadi 25,2% dari 24,8%
. Cost to Income Ratio (CIR): Membaik menjadi 29,1% dari 30,5%
.
Pertumbuhan Kredit dan Dana Pihak Ketiga
Total penyaluran kredit BCA secara konsolidasi tumbuh 12,9% YoY mencapai Rp959 triliun per Juni 2025
Kredit Korporasi: Naik 16,1% YoY menjadi Rp451,8 triliun
. Kredit Komersial: Tumbuh 12,6% YoY menjadi Rp143,6 triliun
. Kredit UKM: Meningkat 11,1% YoY menjadi Rp127,0 triliun
. Kredit Konsumer: Tumbuh 7,6% YoY menjadi Rp226,4 triliun
, dengan KPR naik 8,4% YoY .
Funding
Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 5,7% YoY menjadi Rp1.190 triliun
Transformasi Digital dan Inovasi
BCA terus memperkuat ekosistem digitalnya. Volume transaksi melalui mobile dan internet banking tumbuh 19% YoY pada 1H25
BCA juga terus memperkaya fitur di myBCA, seperti Forex Pockets, Cross-border QR, dan akses ke portofolio BCA Sekuritas untuk meningkatkan pengalaman nasabah
Keuangan Berkelanjutan dan ESG
BCA menunjukkan komitmen kuat pada praktik berkelanjutan. Portofolio pembiayaan berkelanjutan tumbuh 21,1% YoY mencapai Rp240 triliun, atau setara dengan 24,9% dari total portofolio pinjaman bank per Juni 2025
Sustainability Linked Loan, dan investasi pada obligasi korporasi hijau
Kesimpulan: Resiliensi Melalui Kehati-hatian
Kinerja BCA pada H1 2025 adalah sebuah contoh utama dari praktik perbankan yang pruden dalam lingkungan yang sulit. Moderasi dalam pertumbuhan bukanlah tanda kelemahan, melainkan cerminan dari strategi yang disengaja dan sadar akan risiko.
Kekuatan inti bank—waralaba pendanaan, kualitas aset, dan efisiensi operasional—menyediakan benteng pertahanan yang tangguh. Kekuatan ini seharusnya memungkinkan BCA untuk terus memberikan hasil yang solid, meskipun tidak spektakuler, dalam menghadapi periode yang menantang di masa depan.
Minggu, 28 September 2025
Kinerja Keuangan Bank BRI Kuartal II Tahun 2025
![]() |
Ilustasi Gedung BBRI |
Secara keseluruhan, BBRI menunjukkan pertumbuhan pada aset, pinjaman, dan dana pihak ketiga. Namun, laba bersih mengalami penurunan yang disebabkan oleh peningkatan biaya provisi (pencadangan) dan biaya operasional.
Laba Bersih: Laba bersih konsolidasi turun 11,2% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 26,5 triliun.
Total Aset: Aset tumbuh sebesar 6,5% YoY mencapai Rp 2.106,4 triliun.
Pinjaman & Pembiayaan: Total pinjaman yang disalurkan naik 6,0% YoY menjadi Rp 1.416,6 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK): DPK meningkat 6,7% YoY menjadi Rp 1.482,1 triliun, didorong oleh pertumbuhan dana murah (CASA) sebesar 10,6% YoY.
Pendapatan Operasional (PPOP): Laba Operasional Sebelum Provisi naik tipis 2,2% YoY menjadi Rp 58,3 triliun.
Rasio Kunci:
Net Interest Margin (NIM): Sedikit terkoreksi menjadi 7,8%.
Return on Equity (ROE): Turun menjadi 16,6% dari 19,2% di periode yang sama tahun sebelumnya.
Capital Adequacy Ratio (CAR): Tetap kuat di level 25,0%.
Kualitas Aset
Kualitas aset menjadi tantangan utama, terutama pada segmen mikro, yang menyebabkan peningkatan biaya kredit (Cost of Credit).
Non-Performing Loan (NPL) Gross: Rasio NPL konsolidasi stabil di angka 3,04%. Namun, NPL di segmen Mikro mengalami kenaikan menjadi 3,86%.
Loan at Risk (LAR): Rasio LAR (termasuk pinjaman restrukturisasi) menunjukkan perbaikan, turun menjadi 10,80%.
NPL Coverage: Rasio pencadangan terhadap NPL tetap sangat tinggi, yaitu sebesar 188,84%, menunjukkan langkah antisipatif yang kuat.
Biaya Provisi: Beban provisi (pencadangan kerugian kredit) meningkat signifikan sebesar 25,8% YoY menjadi Rp 23,3 triliun.
Kinerja Segmen Bisnis
Pertumbuhan pinjaman didominasi oleh segmen korporasi dan konsumer, sementara segmen mikro menunjukkan perlambatan. Kinerja anak perusahaan, khususnya Pegadaian, menjadi penopang utama.
Pertumbuhan Pinjaman per Segmen (YoY):
Korporasi: Tumbuh paling tinggi sebesar 15,6%.
Konsumer: Naik 9,4%.
SME (UMKM): Tumbuh 2,0%.
Mikro: Tumbuh 1,6%.
Ekosistem Ultra Mikro (UMi): Total pinjaman di ekosistem UMi (BRI, Pegadaian, PNM) mencapai Rp 631,9 triliun, tumbuh 1,5% YoY. Pertumbuhan ini didorong oleh Pegadaian (+31,8% YoY) dan PNM (+2,9% YoY), sementara pinjaman Mikro BRI sendiri turun 3,3%.
Kinerja Digital:
BRImo: Pengguna aktif bulanan naik 24,0% YoY menjadi 19,3 juta. Nilai transaksi juga tumbuh 25,5% YoY mencapai Rp 3.231,7 triliun.
Qlola (Corporate Solution): Pengguna aktif tumbuh 41,3% YoY , dengan volume penjualan naik 33,9% YoY.
Tantangan dan Kekuatan Utama
Kekuatan:
Pertumbuhan CASA yang Kuat: Pertumbuhan dana murah (CASA) sebesar 10,6% YoY menunjukkan keberhasilan fokus strategis pada pendanaan ritel.
Stabilitas NIM: Imbal hasil (yield) pinjaman yang terjaga berhasil menopang stabilitas Net Interest Margin (NIM).
Kinerja Anak Perusahaan: Pegadaian dan PNM menjadi pendorong utama profitabilitas dengan kontribusi 21,4% terhadap total Pendapatan Bunga Bersih (NII) grup.
Tantangan:
Peningkatan NPL Mikro: NPL meningkat karena siklus pinjaman mikro, terutama dari pencairan Kupedes tahun 2023. Namun, kualitas kredit pada pinjaman yang lebih baru menunjukkan perbaikan.
Biaya Kredit (Cost of Credit) yang Tinggi: Biaya kredit konsolidasi masih berada di level 3,4% (gross), di atas target, karena perlambatan pada portofolio mikro dan kecil.
Akhirnya Kembali Monetisasi Youtube
Monetisasi Youtube Hai gaes hari ini aku seneng banget karena tepat per hari ini tanggal 15 November 2025 aku kembali diterima program monet...
-
Ilustasi Gedung BBRI Secara keseluruhan, BBRI menunjukkan pertumbuhan pada aset, pinjaman, dan dana pihak ketiga. Namun, laba bersih mengala...
-
Ilustrasi Gedung BBCA Industri perbankan secara umum menghadapi pertumbuhan dana dan kredit yang terbatas. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DP...
-
Pembagian dividen ilustrasi Berikut adalah saham dengan dividen yield tertinggi kuartal 4 tahun 2025 di Indonesia versi komentarku : 5. BMRI...



